UpacaraAdat, Foto Nusa Tenggara Barat, Beautiful Indonesia UMM. Beautiful Indonesia. Indonesia | English Nusa Tenggara Barat [2016-11-29 18:31:50, view 3456] Upacara Perang Topat Pakaian Adat; Upacara Adat; Bahasa Daerah; Lagu Daerah; Kesenian;
pakaiantradisional. GAMBAR BAJU/PAKAIAN ADAT INDONESIA - PAKAIAN ADAT NUSANTARA merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh negara Indonesia dan banyak dipuji oleh negara-negara lain. Dengan banyaknya suku-suku dan provinsi yang ada di wilayah negara Indonesia, »» salajengna Diposting oleh Unknown di 05.51.
SukuHelong adalah salah satu penduduk asli Pulau Timor Nusa Tenggara Barat. Suku ini juga memiliki pakaian adatnya sendiri. Pakaian adat suku Helong untuk pria adalah berupa kemeja atau baju bodo. Sedangkan sebagai bawahan berupa kain yang diikatkan ke pinggang berbentuk selimut. Untuk ikat kepala adalah berupa destar.
Untukkhusus perempuan mengenakan pakaian berupa sarung tenun, selandang, dan kebaya. Untuk aksesoris yang dikenakan berupa muti salak, tusuk konde, helang dikeapla, dan juga sisir emas. #4 Pakaian Adat Suku Helong Pakaian adat Nusa Tenggara yang satu ini memiliki dua jenis pakaian.
13 Kebaya Sunda: Pakaian Adat Jawa Barat 14. Kesatrian Ageng: Pakaian Adat Daerah Istimewa Yogyakarta 15. Kebaya Jawa: Pakaian Adat Jawa Tengah 16. Pesa'an: Pakaian Adat Jawa Timur 17. Safari dan Kebaya: Pakaian Adat Bali 18. Pakaian Adat Suku Sasak: Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat 19. Pakaian Adat NTT: Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur 20.
Dịch Vụ Hỗ Trợ Vay Tiền Nhanh 1s. Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur – Nusa Tenggara Timur merupakan provinsi yang terkenal akan keindahan alamnya, dimana provinsi ini berada pada bagian tenggara Indonesia. Bukan hanya keindahan alam saja, melainkan provinsi Nusa Tenggara Timur juga mempunyai kebudayaan yang unik, salah satunya adalah pakaian adat. Penasaran bagaimana pakaian adat Nusa Tenggara Timur? Yuk simak ulasan berikut ini! Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Gambar Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Seperti yang sudah saya jelaskan di atas, bahwa Nusa Tenggara Timur terkenal akan keindahan alamnya yang sangat mengagumkan. Dimana pada Nusa Tenggara Timur ini juga mempunyai 7 suku yang berbeda, diantaranya adalah suku Rote, suku Dawan, suku Helong, suku Sabu, suku Sumba, suku Lio dan juga Suki Manggarai. Pada setiap suku tersebut tentunya mempunyai suatu kebudayaan yang membedakan antara satu dengan yang lainnya, salah satunya adalah pakaian adat. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur ini mempunyai bentuk yang berbeda pada setiap dulunya, dimana tentunya juga mempunyai ciri khas tersendiri. Nama Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara Timur mempunyai banyak suku dengan latar belakang budaya masing-masing, sehingga budaya yang adat di NTT ini juga mengalami akulturasi antara budaya yang satu dengan yang lainnya. Seperti yang sudah disebutkan diatas, bahwa Nusa Tenggara Timur ini mempunyai suku yang berbeda-beda. Dimana setiap suku juga mempunyai kebudayaan unik tersendiri, salah satunya adalah pakaian adat. Daripada semakin penasaran tentang pakaian adat Nusa Tenggara Timur, maka sebaiknya langsung saja yuk simak penjelasan masing-masing pakaian adat tersebut dibawah ini! No Macam-Macam Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur 1 Pakaian Adat Suku Rote 2 Pakaian Adat Suku Dawan 3 Pakaian Adat Suku Helong 4 Pakaian Adat Suku Sabu 5 Pakaian Adat Suku Sumba 6 Pakaian Adat Suku Lio 7 Pakaian Adat Suku Manggarai 1. Pakaian Adat Suku Rote Gambar Pakaian Adat Suku Rote Suku Rote merupakan suku yang pernah bermigrasi dari pulau Seram, Maluku dan sekarang sudah menjadi penduduk asli dari pulau Rote. Suku ini juga mendiami beberapa pulau lainnya di Nusa Tenggara Timur ini, seperti pada pulau Timor, pulau Ndao, pulau Pamana, pulau Nuse, pulau Heliana, pulau Manuk, pulau Landu dan masih banyak lagi pulau yang lainnya. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Rote ini ternyata dijadikan sebagai ikon dari pakaian adat daerah untuk wilayah NTT. Hal tersebut dikarenakan memang pakaian yang ada di suku Rote ini mempunyai model yang unik dengan berbagai ciri khas dan juga sejarah serta nilai filosofis yang tinggi pada baju adat tersebut. Keunikan baju ini terletak pada penutup kepalanya atau topi yang disebut dengan ti’i langga. Dimana topi ini mempunyai bentuk yang unik dikarenakan topi tersebut mirip dengan topi yang digunakan oleh masyarakat Meksiko yakni topi sombrero. Topi ti’i langga ini terbuat dari bahan daun lontar yang sudah kering. Dimana daun tersebut juga menjadi simbol kewibawaan dan juga kepercayaan diri bagi kaum laki-laki yang berada di suku Rote. Topi ini juga merupakan salah satu aksesoris utama dalam pakaian adat suku Rote yang disebut dengan pakaian tenun ikat, dimana pakaian tersebut terbuat dari kain tenun. Pakaian ini merupakan kombinasi dari kemeja putih dengan lengan panjang dan juga kombinasi antara sarung tenun ikat yang mempunyai warna gelap, sarung tersebut nantinya digunakan untuk bagian bawah. Kemudian untuk penutup dada, para kaum pria akan menggunakan sebuah selendang kain yang mempunyai motif sama pada bagian bahu. Sedangkan pakaian yang akan digunakan oleh perempuan suku Rote adalah kebaya dengan bawahan dipakaikan sarung tenun yang terbuat dari tangan. 2. Pakaian Adat Suku Dawan Gambar Pakaian Adat Suku Dawan Suku Dawan merupakan suku yang tinggal di beberapa wilayah yang ada di Nusa Tenggara Timur, seperti Belu, Kupang, dan juga Timor. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Dawan ini dinamakan dengan baju Amarasi. Dimana baju Amarasi merupakan baju yang digunakan oleh kaum wanita dan terdiri dari beberapa komponen, diantaranya adalah kebaya, sarung tenun yang digunakan sebagai bawahan, selendang yang akan diselempangkan untuk menutupi dada. Bukan hanya itu, para kaum perempuan juga akan menggunakan beberapa macam aksesoris seperti sisir emas, tusuk konde yang berhiaskan tiga join emas dan juga sepasang gelang dengan bentuk kepala ular. Sedangkan pada bagian pria, baju amarisi ini terdiri dari kemeja bodo dan juga sarung tenun yang diikat pada pinggang. Biasanya para kaum pria juga akan menggunakan berbagai macam aksesoris perhiasan seperti kalung muti salak, kalung habas, gelang Timor dan juga menggunakan ikat kepala dengan hiasan tiara. 3. Pakaian Adat Suku Helong Gambar Pakaian Adat Suku Helong Suku Helong merupakan suku dengan mayoritas penduduk asli dari pulau Timor. Dimana kebanyakan suku Helong ini berada di wilayah Kupang, tepatnya di Kupang Tengah dan juga Kupang barat, tapi ada juga suku Helong yang berada di pulau lain, seperti pulau Semau dan juga pulau Flores. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Helong ini dibagi menjadi dua jenis, yakni pakaian adat yang dikhususkan untuk wanita dan juga pakaian adat yang dikhususkan untuk laki-laki. Untuk wanita, pakaian adat ini terdiri dari berbagai komponen diantaranya adalah atasan yang berupa kebaya atau kemben dengan bawahan yang berupa sarung dengan cara penggunaan diikat menggunakan ikat pinggang emas atau pending. Tentunya juga para wanita dari suku Helong ini akan menggunakan aksesoris tambahan, yakni berupa bula molik atau hiasan kepala dengan bentuk seperti bulan sabit. Kemudian ada juga aksesoris berupa kalung yang mempunyai bentuk bulan serta anting-anting atau giwang yang disebut dengan kerabu jangan lupakan hiasan leher yang berbentuk bulan. Sedangkan untuk kaum pria suku Helong akan menggunakan pakaian adat berupa atasan kemeja bodo dengan bawahan akan menggunakan selimut lebar. Jangan lupakan berbagai aksesoris untuk pelengkap seperti ikat kepala yakni destar dan juga perhiasan leher yang dikenal dengan habas. 4. Pakaian Adat Suku Sabu Gambar Pakaian Adat Suku Sabu Suku Sabu merupakan suku yang tinggal di pulau Hai Rau tepatnya berada di daerah kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Pakaian adat sabu ini juga dibedakan menjadi dua jenis, yakni digunakan untuk pria dan juga digunakan untuk para wanita. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Sabu yang digunakan untuk kaum pria biasanya terdiri dari atasan berupa kemeja putih dengan lengan panjang. Sedangkan pada bagian bawahnya biasanya akan menggunakan sarung yang terbuat dari bahan kain katun. Bukan hanya itu, terdapat pula aksesoris tambahan berupa selendang yang akan diselempangkan pada bahu, dengan ikat kepala yang berupa mahkota tiga tiang yang dibuat dengan menggunakan emas, kalung muti salak, sabuk berkantong, perhiasan leher atau habas dan juga sepasang gelang emas. Sedangkan pakaian adat yang digunakannya oleh wanita jauh lebih sederhana dibandingkan dengan kaum laki-laki. Dimana para wanita hanya akan menggunakan kebaya dan juga kain tenun dengan dua buah lilitan, kain tenun yang digunakan adalah kain dengan berbentuk sarung dengan ikat pinggang yang disebut dengan pending. 5. Pakaian Adat Suku Sumba Gambar Pakaian Adat Suku Sumba Suku Sumba merupakan suku yang mendiami pulau Sumba. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Sumba ini disebut dengan hinggi, dimana hinggi yang digunakan tersebut terdiri dari dua lembar, yakni ada hinggi kawuru dan juga hinggi kombu. Sedangkan pada bagian kepala akan dilengkapi dengan ikat kepala yang dililitkan atau diikat dengan membentuk jambul. Posisi jambul ini bisa berada pada bagian depan atau samping kiri dan juga kanan, posisi ini tergantung simbol yang ada. Ikat kepala ini dinamakan dengan tiara Patang. Pakaian pria Sumba juga akan dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris, diantaranya adalah kabiala atau senjata tradisional dari suku Sumba yang akan disisipkan pada bagian ikat pinggang. Pemakaian senjata ini melambangkan akan keperkasaan, selanjutnya pada bagian pergelangan tangan kiri akan diberikan perhiasan yang disebut dengan muti salak dan juga kanatar. Pemakaian perhiasan ini juga mempunyai makna, yakni menyimbolkan akan strata sosial dan juga kemampuan ekonomi. Sedangkan pakaian yang akan digunakan oleh kaum wanita berupa kain dengan jenis berbeda-beda, antara lain adalah lau kawar, lau mutikau, lau pahudu, dan juga lau pahudu kiku. Dimana kain tersebut akan digunakan sampai setinggi dada dan juga pada bagian bahunya yang ditutup dengan menggunakan taba huku yang mempunyai warna senada dengan kain yang dipakai. Pada bagian kepalanya akan digunakan tiara dengan warna polos yang akan diikatkan serta dilengkapi dengan penggunaan hai kata atau tiduhai. Pada bagian dahi juga akan diberikan maraga atau perhiasan logam, pada bagian telinga akan diberikan perhiasan yang disebut dengan mamuli dan pada bagian leher akan diberikan kalung emas. Sehingga tampilan dari kaum wanita terlihat semakin menawan. 6. Pakaian Adat Suku Lio Gambar Pakaian Adat Suku Lio Suku Lio merupakan suku tertua yang ada di Flores, atau lebih tepatnya suku yang mendiami kabupaten Ende. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Lio ini bernama ikat patola. Ikat patola merupakan kain tenun yang digunakan secara khusus untuk kepala suku dan juga warga kerajaan. Dimana ikat patola ini mempunyai motif yang beragam, seperti motif dedaunan, motif hewan meliputi biawak hingga motif manusia. Motif-motif tersebut akan ditenun dengan menggunakan benang yang berwarna biru atau merah pada dasaran kain yang berwarna gelap. Biasanya kain juga akan diberikan berbagai hiasan berupa manik-manik atau kulit kerang pada tepi kainnya. Tetapi yang perlu diingat disini adalah, hiasan manik-manik tersebut hanya diperuntukkan untuk para wanita bangsawan. Ikat patola ini juga terbilang cukup sakral karena kain ini juga digunakan sebagai penutup jenazah dari para kepala suku, bangsawan dan juga raja. 7. Pakaian Adat Suku Manggarai Gambar Pakaian Adat Suku Manggarai Manggarai merupakan suku yang juga mendiami wilayah Nusa Tenggara Timur, dimana suku ini juga mempunyai pakaian adat dengan nilai-nilai filosofis yang tinggi. Pakaian adat Nusa Tenggara Timur suku Manggarai ini dinamakan kain Songke. Kain songke merupakan kain yang dijadikan sebagai pakaian adat wajib untuk para wanita suku Manggarai. Adapun cara pemakaian dari kain ini juga terbilang cukup mirip dengan pemakaian sarung, hanya saja dalam memakai pakaian ini tidak boleh digunakan secara sembarangan, karena ada beberapa bagian tertentu yang harus menghadap pada bagian depan. Kain songke ini didominasi dengan warna hitam, dimana warna tersebut melambangkan keagungan dan juga kebesaran dari suku Manggarai. Bukan hanya itu, setiap motif yang ada di pada kain ini juga berbeda-beda, dimana masing-masing motif juga membuat makna yang berbeda-beda pula Misalnya pada kain songke dengan motif wela kaleng yang melambangkan akan ketergantungan manusia dengan alam, ada juga motif ranggong yang melambangkan kejujuran serta kerja keras dan juga ada motif su’i yang melambangkan bahwa segala sesuatu tersebut ada batasannya. Penutup Pakaian Adat Nusa Tenggara Timur Demikianlah penjelasan mengenai pakaian adat Nusa Tenggara Timur. Semoga artikel ini bisa berguna bagi para pembaca sekalian serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan. Berhubungan dengan pakaian adat dari provinsi Nusa Tenggara Timur, semoga juga artikel ini bisa dipahami dengan baik oleh para pembaca sekalian! Pakaian Adat Nusa Tenggara Timursumber referensi
Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat – Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yg terdiri dr beberapa suku di dalamnya, suku-suku tersebut diantaranya adalah suku Sasak, suku Bima & pula suku Sumbawa. Dimana masing-masing suku pula meninggalkan beragam kebudayaan yg berlawanan, salah satunya adalah busana budpekerti. Lalu apa saja peninggalan pakaian adat Nusa Tenggara Barat ini? Yuk simak ulasan di bawah ini! Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Nama Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat 1. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Lambung 2. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Pegon 3. Pakaian Adat Suku Bima 4. Pakaian Adat Suku Sumbawa Aksesoris Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Penutup Kepala Ikat Pinggang Kain Selempang Penutup Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Gambar Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Barat merupakan provinsi yg mempunyai bermacam-macam kebudayaan salah satunya yaitu pakaian budbahasa. Pakaian budpekerti Nusa Tenggara Barat biasanya terdiri dr atasan & pula bawahan & dilengkapi dgn bermacam-macam aksesoris khas dr Nusa Tenggara Barat. Seperti yg telah diterangkan di atas, bahwa Nusa Tenggara Barat ini merupakan provinsi yg didalamnya terdapat aneka macam macam suku-suku dgn adab istiadat yg berlawanan. Sehingga rumah & pula busana akhlak mereka pastinya pula berbeda. Pakaian etika Nusa Tenggara Barat ini mencakup pakaian budbahasa yg dipakai oleh para perempuan & pula laki-laki dgn banyak sekali macam versi yg beragam, ada baju berlengan panjang & pula baju berlengan pendek. Tidak lupa pula dgn penambahan berbagai macam aksesoris pendukung sebagai pelengkap untuk berpakaian adab khas Nusa Tenggara Barat & menambah keindahannya. Nama Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Pakaian adat Nusa Tenggara Barat pula mempunyai bermacam-macam jenisnya, hal tersebut dikarenakan adanya imbas budpekerti pada tiap suku yg bertempat provinsi ini. Lantas apa saja busana adat peninggalan dr suku-suku tersebut? Yuk, eksklusif saja simak penjelasannya di bawah ini! No Macam Macam Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat 1 Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Lambung 2 Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Pegon 3 Pakaian Adat Suku Bima 4 Pakaian Adat Suku Sumbawa 1. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Lambung Gambar Pakaian Adat Lambung Pakaian etika lambung merupakan pakaian adab Nusa Tenggara Barat yg berasal dr suku Sasak, dimana busana budbahasa ini khusus dipakai oleh kaum wanita. Pakaian budpekerti lambung ini berupa baju dgn warna hitam yg tak mempunyai lengan dgn kerah berbentuk V. Biasanya materi yg digunakan untuk menciptakan busana adat lambung yakni pelung, lalu bawahannya akan dipasangkan dgn menggunakan kain panjang selutut hingga mata kaki. Kain panjang tersebut akan dihiasi dgn bordiran pada belahan tepinya & pula bermotif segitiga atau kotak-kotak. Untuk menambah keindahan dr busana adab, maka akan disertakan beberapa aksesoris diantaranya ialah selendang dgn motif ragi genep yg menjadi kain songket khas dr Sasak, ikat pinggang yg dinamakan dgn sabuk anteng, gelang tangan, gelang kaki perak & juga menggunakan sowang atau anting-anting yg yang dibuat dr lontar. Sedangkan bagian rambut diikat dgn rapi & diberikan banyak sekali macam hiasan bunga cempaka & pula mawar. Tapi ada pula wanita yg akan menghias rambutnya dgn cara disanggul dgn memakai model punjung pliset. Pada mulanya, busana adab lambung ini akan digunakan tanpa menggunakan alas kaki & pula busana dalam, melainkan alasannya perkembangan zaman busana adat ini sudah dimodifikasi dgn memperbesar alas kaki & pula menggunakan baju dalam. Pakaian etika lambung biasanya akan dipakai oleh para wanita Sasak pada saat menyambut tamu atau dlm upacara mendakin atau nyongkol. 2. Pakaian Adat Suku Sasak Pakaian Adat Pegon Gambar Pakaian Adat Pegon Pakaian budbahasa Pegon merupakan pakaian akhlak Nusa Tenggara Barat yg berasal dr suku Sasak, dimana busana ini khusus dipakai oleh kaum pria. Pegon merupakan baju budbahasa berupa jas dgn warna gelap, dimana busana akhlak ini pula masih dipengaruhi oleh budaya Jawa. Biasanya busana budbahasa ini akan dipasangkan dgn wiron atau cute pada belahan bawahnya. Wiron merupakan batik Jawa yg mempunyai motif tulang nangka, & biasanya dipakai dgn cara menjuntai hingga hingga mata kaki. Sedangkan pada kaum laki-laki potongan kepalanya akan memakai ikat kepala yg dinamakan dgn capuq atau sapuk dgn bentuknya ibarat dgn udeng yg berasal dr Bali. Capuq biasanya hanya dipakai dlm kegiatan sehari-hari, sedangkan pada dikala adanya upacara adat maka yg dipakai ialah ikat kepala perade yg terbuat dr materi songket emas. Sedangkan untuk ikat pinggang akan memakai lelang atau dodot dgn motif benang emas. Ikat pinggang tersebut akan dipakai pada dikala upacara akhlak, sedangkan untuk kesibukan sehari-hari akan menggunakan ikat pinggang berupa songket dgn motif ragi genep. Ikat pinggang ini biasanya pula digunakan sebagai tempat untuk meletakkan keris. Dimana keris tersebut mempunyai ukuran yg cukup besar & lalu akan disisipkan pada bagian belakang & pula bisa dgn menggunakan keris yg mempunyai ukuran kecil & diselipkan pada pecahan depan. Keris tersebut bisa digantikan dgn menggunakan aksesoris lainnya mirip memakai pemaja atau pisau raut. 3. Pakaian Adat Suku Bima Gambar Pakaian Adat Suku Bima Suku Bima merupakan suku yg mendiami kawasan kabupaten Bima & pula kabupaten Dompu. Pakaian etika Nusa Tenggara Barat dr suku Bima ini mempunyai nama lain, yakni dou mbojo, dimana baju tersebut mempunyai bentuk yg cukup unik & pula mempunyai julukan tersendiri. Nama busana budpekerti Nusa Tenggara Barat suku Bima yaitu busana adat rimpu. Dimana rimpu merupakan baju adab yg mempunyai bentuk seperti mukenah, hal tersebut dikarenakan adanya dampak dr agama Islam pada pakaian adab ini. Karena kemiripan tersebutlah, maka banyak pula yg menyampaikan bahwa rimpu merupakan baju muslimah tradisional. Rimpu ini pula mempunyai beragama motif yg khas, sebab memang rimpu dibuat dgn memakai sarung nggoli atau sarung khas dr daerah kabupaten Dompu. Rimpu ini terbagi menjadi dua jenis, yakni ada rimpu mpida atau cili & pula rimpu colo. Dimana kedua jenis tersebut pastinya pula mempunyai perbedaan pada para pemakainya. Rimpu mpida atau rimpu cili merupakan pakaian akhlak yg dipakai seperti sedang menggunakan cadar, & biasanya cuma digunakan bagi para gadis yg belum menikah. Biasanya dlm memakai pakaian ada ini terdapat beberapa cara yg diterapkan, yakni tak perlu memakai alat bantu seperti peniti. Sedangkan penggunaan dr rimpu colo ini mirip dgn menggunakan jilbab kebanyakan, dimana rimpu jenis ini cuma dipakai oleh perempuan yg telah menikah. Sedangkan untuk para kaum laki-laki biasanya akan menggunakan baju budbahasa yg terdiri dr beberapa komponen, seperti kemeja berlengan panjang yg dipakai selaku atasan, sarung songket atau tembe me’e yg dipakai sebagai bawahan & pula penambah aksesoris seperti ikat pinggang yg disebut dgn salepe & pula ikat kepala yg dinamai dgn sambolo. 4. Pakaian Adat Suku Sumbawa Gambar Pakaian Adat Suku Sumbawa Suku Sumbawa merupakan suku yg mendiami wilayah barat & pula tengah dr pulau Sumbawa. Dimana penduduk Sumbawa sering menyebut dirinya selaku Tau Samawa, suku ini pula mempunyai busana budpekerti yg dibedakan menjadi busana adat laki-laki & pula pakaian akhlak untuk perempuan. Pakaian akhlak Nusa Tenggara Barat suku Sumbawa yg dipakai oleh kaum wanita disebut dgn baju lamung. Dimana baju adab ini berupa baju yg mempunyai lengan pendek & terdapat banyak sekali dekorasi dgn sulaman dr benang emas berbentuk bunga. Sedangkan untuk bagian bawahnya, para kaum wanita suku Sumbawa ini biasanya akan menggunakan rok panjang atau yg disebut dgn tope belo dgn rok pendek yg disebut dgn tope bene. Dua jenis rok ini biasanya akan digunakan dengan-cara bertumpuk, dimana pada penggalan dalamnya akan memakai bentuk rok panjang, sedangkan pada potongan luar akan mengenakan rok pendek. Rok tersebut pula dihiasi dgn banyak sekali sulaman dgn bentuk bunga. Sehingga para perempuan yg memakainya akan terlihat sungguh feminim, tak lupa pula banyak sekali macam aksesoris yg digunakan selaku dekorasi tambahan mencakup gelang atau Ponto, kembang goyang yg dipakai selaku dekorasi kepala, sapi tangan atau kuda sanging, anting-anting & pula kalung. Sementara untuk busana adat pria biasanya akan menggunakan atasan yg disebut dgn gadu berbentuk baju berlengan panjang dgn warna hitam. Baju gadu tersebut biasanya akan diberikan banyak sekali dekorasi motif bunga sulaman dr benang emas. Sebagai penunjang tampilan maka diharapkan extra pula berupa kain simbangan yg akan diselempangkan dengan-cara menyilang, kain simbangan ini pula nantinya akan diberikan berbagai macam motif bunga & pada umumnya berwarna merah. Sedangkan pada pecahan bawahnya biasanya kaum laki-laki akan memakai celana panjang yg diberi dekorasi pada penggalan tepi celananya. Celana tersebut pula akan dilengkapi dgn pemakaian rok pendek yg dibuat dgn memakai kain bersulamkan emas. Sedangkan pada epilog kepala biasanya akan menggunakan pasigar. Aksesoris Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Tentunya busana budbahasa tak akan lengkap jika tak disertakan dgn banyak sekali macam aksesoris bukan? Dimana aksesoris tersebut mampu menambah keindahan & pula keanggunan serta kewibawaan dr para pemakainya. Hal tersebut pula berlaku pada busana budpekerti Nusa Tenggara Barat, lantas apa saja aksesoris yg dibutuhkan selaku pelengkap dr pakaian budpekerti ini? Yo simak penjelasan berikut ini! Penutup Kepala Penutup kepala merupakan aksesoris busana etika Nusa Tenggara Barat yg digunakan sebagai penutup kepala, yakni bernama capuq yg biasanya dipakai bersamaan dgn busana budbahasa Pegon. Sedangkan laki-laki yg berasal dr suku Bima, mereka akan menggunakan sambolo sebagai aksesoris ikat kepalanya. Ikat Pinggang Ikat pinggang merupakan aksesoris yg dipakai sebagai pelengkap dr busana adab Nusa Tenggara Barat, dimana biasanya ikat pinggang ini akan berlawanan-beda setiap sukunya. Misalnya adalah pada suku lambung yg akan menggunakan ikat pinggang dgn nama sabuk anteng. Kemudian pada pakaian etika Pentagon akan memakai ikat pinggang dr bahan songket & suku Bima yg akan memakai ikat pinggang dr selendang dgn nama salepe. Kain Selempang Kain selempang merupakan aksesoris extra yg dipakai pada busana etika Nusa Tenggara Barat. Seperti contohnya pada pakaian budbahasa lambung yg akan memakai selempang dgn motif garis-garis yg ditenun. Sedangkan pada suku Bima selempang cuma akan dipakai oleh kaum pria. Penutup Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat Demikianlah klarifikasi mengenai pakaian budbahasa Nusa Tenggara Barat. Semoga postingan ini bisa memiliki kegunaan bagi para pembaca sekalian serta bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan. Berhubungan dgn pakaian adab dr provinsi Nusa Tenggara Barat, gampang-mudahan pula postingan ini mampu dimengerti dgn baik oleh para pembaca sekalian! Pakaian Adat Nusa Tenggara Baratsumber tumpuan https//tambahpinter .com/busana-adab-nusa-tenggara-barat/Pakaian_Adat_Pegonhttps//sintesakonveksi .com/isu/pakaian-adab/nusa-tenggara/barat/
Jumlah Pengunjung 18,029 Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat – Nusa Tenggara Barat adalah provinsi yang terdiri dari kumpulan pulau-pulau kecil yang tergabung menjadi kepulauan Nusa Tenggara. Nusa Tenggara Barat sendiri dikelilingi oleh dua pulau besar yakni pulau Lombok dan pulau Sumbawa. Setiap provinsi termasuk Provinsi Nusa Tenggara Barat ini tentunya memiliki budaya dan juga ciri khas. Salah satu budaya yang dimiliki adalah pakaian adat yang menjadi ciri khas dari Provinsi tersebut. Daftar Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat Berikut ini kami akan memberikan informasi mengenai hal apa saja mengenai pakaian adat yang berasal dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. 1. Pakaian Adat Lambung untuk Wanita Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Lambung Wanita, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat -sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat yang pertama adalah Pakaian Adat Lambung Wanita. Pakaian ini dipakai oleh wanita dalam rangka menyambut tamu dan upacara adat mendakin atau nyongkol. Pakain Adat Lambung terdiri dari atasan yaitu baju berwarna hitam dengan kerah yang bentuknya menyerupai huruf V dan tanpa lengan. Sedangkan untuk bawahannya menggunakan kain panjang dengan motif bordir kotak-kotak atau segitiga di bagian tepi. Cara memakai kain bawahan dengan cara dibalutkan ke pinggang. Kemudian dibantu dengan memakai sabuk atau disebut sabuk anteng yang berupa kain dan ujungnya dijuntaikan di pinggang kiri. Untuk aksesoris pemanis dari pakaian Adat Lambung ini menggunakan manik-manik di bagian tepi jahitan. Bahan yang digunakan adalah kain pelung. Kemudian dipadukan dengan selendang yang terbuat dari kain songket khas suku sasak. Akesoris pelengkap Pakaian Adat Lambung NTB ialah sepasang gelang perak untuk tangan dan kaki. Lalu ada juga anting-anting berbentuk bulat dari daun lontar. Agar makin indah tampilannya si wanita mengenakan sanggul bermodel punjung pliset yang diselipkan bunga mawar atau cempaka. 2. Pakaian Adat Pegon untuk Pria Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Pegon Pria, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat -sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah Pakaian Adat Pegon yang biasanya digunakan oleh pria di Nusa Tenggara Barat. Konon pakaian ini adalah akulturasi dari kebudayaan Eropa dan Jawa. Untuk model atasannya yaitu jas hitam yang dilengkapi dengan bawahan berupa kain pelung bermotif nangka yang disebut juga Cute. Kemudian aksesoris pelengkap pakaian Adat Pegon ini berupa ikat kepala atau yang disebut dengan capuq. Bentuknya mirip dengan udeng khas Bali. Selanjutnya ada ikat pinggang atau leang yang dibuat dari kain songket yang disulam benang emas. Tambahan aksesoris lainnya yaitu keris yang diselipkan di bagian samping atau belakang ikat pinggang. Khusus untuk para pemangku Adat, biasanya mereka menggunakan selendang umbak berwarna putih, merah dan hitam dengan panjang 4 meter. Baca Juga ya 6 Kuliner dan Makanan Khas Bima Nusa Tenggara Barat yang bisa dicoba Inilah 5 Tari Adat Tradisional Nusa Tenggara Barat yang terkenal 3. Pakaian Adat Rimpu Suku Bima Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Rimpu, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat -sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat selanjutnya adalah Pakaian adat suku Bima yang disebut juga dengan Pakian Adat Rimpu. Model pakaian Adat Rimpu ini mirip dengan mukena. Dimana bagian atas menutupi kepala hingga bagian perut dan bagian lainnya menutupi perut sampai ke kaki. Pakaian Adat Rimpu ini memiliki fungsi tersendiri yaitu Rimpu Cili dipakai oleh wanita yang belum menikah dan pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali mata. Sedangkan Rimpu Colo untuk wanita yang sudah menikah dan pakaian ini menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. 4. Pakaian Adat Kaum Laki-Laki Bima Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Laki-Laki Bima, NTB-sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat lainnya adalah pakaian yang dikhususkan bagi kaum pria yang biasanya memakai ikat kepala dari kain tenun atau namanya Sambolo. Untuk model atasannya adalah pakaian pria berbentuk kemeja lengan panjang. Sedangkan untuk bawahannya adalah sarung songket yang disebut Tembe Me’e. Sebagai pemanis dari Pakaian Adat pria Bima dilengkapi juga dengan ikat pinggang atau Salepe. 5. Pakaian Adat Donggo-Sambori dari Bima Nusa Tenggara Barat Pakaian Adat Donggo-Sambori, Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat – sumber Pakaian Adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat terakhir adalah Pakaian adat Donggo. Pakaian adat ini adalah pakaian adat yang memiliki memiliki model dengan corak warna dominan hitam yang berhubungan dengan ritual kematian. Kemudian pakaian Donggo ini terdiri dari pakaian Karabu berlengan pendek yang dipakai wanita dewasa dan remaja. Model bawahannya adalah celana panjang yang disebut Deko. Untuk aksesoris di kepala, mereka menggunakan waku atau lupe. Waku atau lupe berbentuk lonjong yang juga berfungsi sebagai payung apabila hujan. Penutup kepala ini terbuat dari daun pandan hutan. Dulu, penutup kepala ini dipakai oleh petani dan peternak ketika mereka berada di sawah atau padang rumput. Sumber
Kali ini redaksi selanjutnya akan mengenalkan kepada pembaca setia, tentang pakaian adat atau baju adat dari Provinsi Nusa Tenggara Barat. Disalin dari Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB adalah suatu wilayah yang terletak di kepulauan Nusa Tenggara yang terdiri dari gugusan pulau kecil. Di antara deretan pulau ini, ada dua yang berukuran terbesar yaitu pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Pulau Lombok mayoritas dihuni oleh suku Sasak sedangkan pulau Sumbawa mayoritas dihuni oleh suku Bima. Bila kita mengulas tentang pakaian adat Nusa Tenggara Barat, maka tak akan luput dari kebudayaan dari ke-2 suku ini, karena keduanya mempunyai keunikan dan ciri khas masing-masing. Berikut ini kami bahas Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap Dan Penjelasannya, dibawah ini Meskipun terdiri dari dua budaya yang dominan, di tingkat Nasional, budaya suku Sasaklah yang sering dikemukakan. Hal tersebut disebabkan karena secara keseluruhan, suku Sasak merupakan suku mayoritas di Provinsi NTB dengan jumlah sebesar 68% dari populasi penduduknya. Pakaian adat suku Sasak yang saat ini masih bisa kita temukan sebagai bukti kebudayaannya adalah pakaian adat yang bernama Lambung dan Pegon. Tentu busana adat ini cukup unik dengan karakteristiknya yang khas. Mari kita simak penjelasannya berikut ini Pakaian Adat Lambung, Wanita-NTB, foto Pakaian Adat NTB Lambung Untuk Wanita Pakaian adat lambung yaitu pakaian adat NTB yang dikenakan khusus bagi wanita pada waktu menyambut kedatangan tamu dan pada saat upacara adat yang dikenal dengan nama Mendakin atau Nyongkol. Pakaian tersebut berbentuk baju dengan warna hitam dengan bentuk kerah huruf “V”, tanpa lengan, dan dihiasi manik-manik pada tepian jahitan. Pakaian ini dipakai bersama dengan selendang yang bercorak Ragi Genep pada bahu kanan atau kiri penggunanya. Selendang ini terbuat dari bahan kain songket khas suku sasak. Untuk busana bawahan, dipakai kain panjang yang dibalutkan pada pinggang. Kain ini bermotif bordir kotak atau segitiga di tepinya. Guna memperkuat balutan kain, dipakai sebuah sabuk anteng atau ikat pinggang berbentuk kain yang ujungnya dijuntaikan ke pinggang kiri. Pemakaian busana adat lambung untuk wanita biasanya dilengkapi dengan aneka ragam aksesoris antara lain sepasang gelang tangan dan gelang kaki berbahan perak, anting-anting berbentuk bulat yang dibuat dari daun lontar sowang, dan bunga cempaka atau mawar yang terselip di sanggulan rambut yang bermodel Punjung Pliset. Pakaian Adat Sasak Lombok-NTB, foto Pakaian Adat NTB Pegon untuk Laki-laki Baju pegon khusus dipakai oleh kaum laki-laki. Baju tersebut dipercaya dari hasil adaptasi kebudayaan Eropa dan Jawa yang dibawa ke Nusa Tenggara Barat di masa lampau. Baju ini berbentuk jas hitam sebagaimana jas biasa. Sedangkan untuk bawahannya, dipakai Wiron atau Cute yaitu batik bermotif nangka berbahan kain pelung hitam. Masih ada beberapa aksesoris lain yang dipakai untuk melengkapi keindahan pakaian adat NTB untuk kaum pria Sasak ini selain Pegon dan Wiron. Aksesoris ini berupa ikat kepala bernama capuq berbentuk mirip udeng khas Bali, ikat pinggang bernama leang berbentuk kain songket bersulam benang emas, dan keris terselip di samping atau belakang ikat pinggang. Selain beberapa aksesoris di atas, khusus bagi para pemangku adat juga memakai selendang umbak dengan warna putih, merah, hitam dengan panjang sekitar 4 meter. Pakaian Adat Suku-Bima-NTB, foto Pakaian Tradisional Suku Bima Pakaian adat suku NTB suku Bima dikenal dengan nama Rimpu. Bentuk Rimpu sangat mirip dengan bentuk mukena, yaitu satu bagian menutupi kepala sampai perut dan satu bagian lainnya menutupi perut hingga kaki. Pakaian Adat Suku Bima NTBPakaian Adat Suku Bima NTB Dari bentuk Rimpu ini membuktikan bahwa pengaruh kebudayaan Islam di masyarakat suku Bima sangatlah kuat. Adapun, Rimpu sendiri berdasar fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu, Rimpu Cili khusus bagi perempuan yang belum menikah dan Rimpu Colo bagi perempuan yang telah menikah. Rimpu Cili menutupi seluruh tubuh penggunanya kecuali mata, sedangkan Rimpu Colo menutupi seluruh tubuh kecuali wajah. Bagi kaum laki-laki Bima, mengenakan ikat kepala dari kain tenun dengan nama Sambolo. Sambolo dikenakan dengan ujung-ujung melingkari kepala. Busana atasan pria berbentuk kemeja lengan panjang sedangkan bawahannya berbentuk sarung songket yang bernama Tembe Me’e. Busana bawahan dilengkapi selendang yang berfungsi sebagai ikat pinggang atau Salepe. Demikian pembahasan tentang Pakaian Adat Nusa Tenggara Barat, NTB Lengkap dan penjelasannya. Semoga menambah wawasan Anda tentang keragaman budaya nusantara khususnya pakaian adat daerah di Indonesia.
Nusa Tenggara Barat atau seringkali disingkat menjadi NTB terdiri dari beberapa suku yang mendiami wilayah tersebut. Suku-suku tersebut adalah suku Sasak, suku Bima, dan suku Sumbawa, ditambah dengan adanya suku pendatang seperti suku Bali dan suku suku yang mendominasi wilayah tersebut mempunyai kebudayaan khas yang membuat NTB semakin kaya. Bentuk kebudayaan yang terbilang unik dan patut untuk kamu ketahui dari NTB adalah pakaian adat yang mana juga dipengaruhi oleh tiga suku besar yang mendiami wilayah NTB. Keseluruhan penjelasan mengenai pakaian adat NTB ini dapat kamu simak selengkapnya Isi1 Pakaian Adat Suku Pakaian Adat Pakaian Adat Pegon2 Pakaian Adat Suku Bima3 Pakaian Adat Suku SumbawaPakaian Adat Suku SasakJika dilontarkan pertanyaan, suku manakah yang paling mendominasi wilayah NTB? Maka, suku Sasak menjadi jawabannya. Mayoritas dari suku Sasak ini mendiami wilayah Pulau Lombok. Masyarakat suku Sasak terkenal dengan kecerdikannya membuat kain tenun yang begitu tenun yang dibuat oleh suku Sasak ini dijadikan sebagai bagian dari pakaian adat mereka. Nah, mengenai pakaian adat dari suku Sasak, terdapat dua nama pakaian adat NTB yang terkenal yaitu pakaian adat lambung dan pakaian adat pegon. Ikuti penjelasan selanjutnya untuk mengenal tentang keunikan kedua pakaian adat suku Sasak juga 10 Suku Nusa Tenggara Serta PenjelasannyaPakaian Adat LambungSumber adat lambung merupakan nama pakaian adat NTB suku Sasak yang dipakai oleh wanita. Pakaian adat ini berupa baju hitam yang tidak mempunyai lengan dan kerahnya berbentuk “V” seperti ada pada gambar pakaian adat NTB suku Sasak yang tertera. Bahan yang dipakai untuk membuat pakaian adat lambung adalah pelung. Sebagai bawahan, para wanita menggunakan kain panjang yang panjangnya selutut hingga mata panjang tersebut dihiasi dengan bordiran di bagian tepinya bermotifkan segitiga maupun kotak-kotak. Untuk memperindah tampilan pakaian adat lambung, beberapa aksesoris dikenakan oleh para wanita diantaranya selendang bermotifkan ragi genep yang menjadi kain songket khas dari Sasak, ikat pinggang yang dinamai sabuk anteng, gelang tangan, gelang kaki perak, dan sowang atau anting-anting dari bagian rambut, diikat dengan rapi dan diberikan hiasan bunga cempaka dan mawar. Tetapi, ada pula wanita yang menghias rambutnya dengan disanggul menggunakan model punjung pliset. Pada awal mulanya, pemakaian pakaian adat lambung dikenakan tanpa alas kaki dan pakaian dalam. Namun, saat ini sudah dimodifikasi menyesuaikan dengan perkembangan zaman dengan menambahkan baju dalam serta alas kegunaannya, pakaian adat lambung lebih sering dipakai oleh wanita Sasak saat menyambut tamu atau dalam upacara mendakin atau nyongkol. Dalam upacara adat ini, para wanita biasanya akan bertindak selaku pembawa Adat PegonSumber adalah pakaian adat NTB dari suku Sasak yang diperuntukkan bagi pria. Nama pakaian adat NTB suku Sasak ini adalah pegon. Pegon ini merujuk pada baju yang bentuknya berupa jas berwarna gelap. Konon, pakaian adat pegon ini masih ada pengaruh dari adat tradisi bagian bawahan, pria Sasak memakai wiron atau cute. Wiron ini merupakan batik Jawa yang bermotifkan tulang nangka. Cara pemakaiannya juga sama dengan pemakaian di Jawa dan Sunda yaitu menjuntai sampai mata bagian kepalanya, pria Sasak memakai ikat kepala yang dinamai capuq atau sapuk yang bentuknya mirip dengan udeng dari Bali. Penggunaan capuq lebih dikhususkan untuk kegiatan sehari-hari, sedangkan untuk upacara adat, yang dikenakan adalah ikat kepala perade berbahan songket untuk ikat pinggang dinamai dengan leang atau dodot yang bermotifkan benang mas. Ikat pinggang ini dipakai untuk upacara adat, sementara itu untuk aktivitas sehari-hari, ikat pinggang yang dipakai berupa kain songket yang bermotifkan ragi dari ikat pinggang ini sebenarnya untuk menaruh keris. Keris yang berukuran besar akan diselipkan pada bagian belakang dan keris yang berukuran kecil akan diselipkan di bagian depan. Khusus untuk aksesoris keris ini, bisa digantikan dengan aksesoris lainnya misalnya pemaja atau pisau juga 10 Alat Musik Nusa Tenggara BaratPakaian Adat Suku BimaSumber dengan nama suku satu ini, suku Bima mendiami wilayah Kabupaten Bima dan Kabupaten Dompu. Suku Bima juga punya nama lain yang dikenal dengan dou mbojo. Pakaian adat yang dimiliki oleh suku Bima ternyata terbilang sangat unik dan punya julukan pakaian adat NTB suku Bima ini dikenal dengan rimpu. Saat kamu perhatikan gambar pakaian adat NTB di atas, terlihat jika rimpu ini punya bentuk serupa mukena. Hal ini menandakan adanya pengaruh agama Islam dalam pakaian rimpu. Oleh karena kemiripan rimpu dengan mukena, banyak yang mengatakan kalau rimpu adalah baju muslimah dari rimpu juga dibilang khas karena menggunakan sarung nggoli, sarung khas dari Kabupaten Dompu. Jenis dari rimpu sendiri dibagi menjadi dua macam yaitu rimpu mpida atau cili dan rimpu colo. Kedua jenis tersebut mempunyai perbedaan pada mpida atau cili dikenakan serupa memakai cadar serta diperuntukkan bagi gadis yang belum menikah. Dalam menggunakan rimpu mpida ini ada beberapa cara yang bisa diikuti dan tak perlu menggunakan alat bantu seperti peniti. Sementara itu, pada rimpu colo, pemakaiannya seperti pemakaian jilbab pada umumnya tanpa cadar. Lalu, untuk rimpu colo diperuntukkan bagi wanita yang telah hanya kaun wanita saja yang bisa mengenakan pakaian adat, para kaum pria juga memakai pakaian adat yang terdiri dari kemeja lengan panjang sebagai atasan, sarung songket yang disebut dengan tembe me’e sebagai bawahan, ikat pinggang yang disebut dengan salepe, dan ikat kepala yang dinamai Adat Suku SumbawaSumber Sumbawa seringkali juga disebut dengan Samawa berlokasikan di wilayah barat serta tengah dari pulau Sumbawa. Orang Sumbawa sendiri sering menyebut diri mereka sebagai Tau Samawa. Tidak kalah dari suku lainnya di NTB, suku Sumbawa juga punya pakaian adatnya sendiri yang terbagi menjadi pakaian adat wanita dan pakaian adat wanita, nama pakaian adat NTB suku Sumbawa ini dijuluki dengan baju lamung. Bentuknya berupa baju lengan pendek yang dihiasi dengan sulaman benang emas berbentuk bunga. Sebagai bawahan, para wanita memakai rok panjang yang disebut dengan tope belo dan rok pendek yang disebut tope jenis rok tersebut dipakai secara bertumpuk yang mana bagian dalamnya berupa rok panjang dan bagian luar berupa rok pendek. Rok tersebut pun berhiasakan sulaman bentuk bunga. Sehingga, nampak sangat feminin seperti terlihat pada gambar pakaian adat NTB suku Sumbawa di atas. Para wanita juga mengenakan aksesoris yang meliputi gelang atau ponto, kembang goyang sebagai hiasan kepala, sapu tangan atau kida sanging, anting-anting, dan untuk para pria mengenakan atasan yang dijuluki dengan gadu berbentuk baju lengan panjang berwarna hitam. Baju gadu yang dikenakan oleh para pria ini diberikan hiasan motif bunga sulaman dari benang emas. Sebagai tambahan, dikenakanlah kain simbangan yang diselempangkan secara menyilang. Kain simbangan tersebut juga diberi hiasan moif bunga dan umumnya berwarna bagian bawahan, para pria memakai celana panjang yang diberi hiasan di bagian tepinya. Celana tersebut biasanya dilengkapi dengan pemakaian rok pendek yang dibuat dari kain bersulamkan emas pula. Untuk bagian penutup kepalanya, dikenakan penutup kepala bernama juga Pakaian Adat Bali Serta PenjelasannyaItulah sekilas penjelasan tentang pakaian adat NTB dari mulai pakaian adat suku Sasak hingga suku Sumbawa. Masing-masing dari pakaian adat tersebut mempunyai ciri khasnya sendiri-sendiri, dan untungnya sampai saat ini masih aktif dipakai, entah untuk upacara adat atau acara resmi. Hal ini tentu menjadi kebanggaan, dikarenakan pakaian adat ini masih senantiasa dilestarikan oleh masyarakat setempat.
gambar pakaian adat nusa tenggara barat