RangkaianKelistrikan Sepeda Motor Seri Dan Paralel. sistem starter elektrik sepeda motor Recycle Bin. ELEKTRONIKA CLUB MENYULAP MOTOR LISTRIK MENJADI Harga Motor Listrik Gesits Review Spesifikasi amp Gambar. Cara Membuat Sepeda Listrik Sederhana Dari Barang Bekas. Motor Listrik Dunia Listrik. RANGKAIAN DASAR KONTROL MOTOR LISTRIK asnil Sistemkelistrikan sepeda motor - Meskipun rangkaiannya lebih sederhana dari pada kelistrikan mobil, komponen-komponen pada sistem kelistrikan sepeda motor juga tidak bisa dikatakan sedikit. Lihat saja pada bagian depan motor, selain lampu kita juga menemukan panel-panel indikator yang masuk dalam sistem kelistrikan sepeda motor. ContohAplikasi Resistor pada Sepeda Motor Hampir semua rangkaian kelistrikan pada sepeda motor terdapat tahanan (Resistor). Bentuk tahanan pada rangkaian bisa berupa tahanan pada bola lampu atau kumparan maupun tahanan (Resistor) biasa seperti gambar di atas. Sistempengisian dan penerangan dalam sepeda motor merupakan sistem kelistrikan yang saling berkaitan. Skema (diagram kelistrikan) sistem pengisian dan penerangan sepeda motor dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Gambar 1. Skema Sistem Lampu Isyarat Tanda Belok Komponen Sistem Lampu Isyarat Tanda Belok Sepeda Motor 26 Gambar Rangkaian Kelistrikan Pada Sepeda Motor - Rangkaian sistem kelistrikan yang terdapat pada bodi motor ialah merupakan semua fitur yang ada pada bodi motor yang membutuhkan lampu, yang komponen sistem kelistrikan sepeda motor. Contoh rangkaian kelistrikan pada honda astrea grand gambar 37. Gambar 3.10 dioda dan simbolnya contoh aplikasi diode pada sepeda motor aplikasi/penggunaan [] Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR iPEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Penulis SUKMA TJATUR Editor Materi AGUS WAHYUDI Editor Bahasa Ilustrasi Sampul Desain & Ilustrasi Buku PPPPTK BOE MALANG Hak Cipta © 2013, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Semua hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyakmereproduksi, mendistribusikan, atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku teks dalam bentuk apapun atau dengan cara apapun, termasuk fotokopi, rekaman, atau melalui metode media elektronik atau mekanis lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam kasus lain, seperti diwujudkan dalam kutipan singkat atau tinjauan penulisan ilmiah dan penggunaan non-komersial tertentu lainnya diizinkan oleh perundangan hak cipta. Penggunaan untuk komersial harus mendapat izin tertulis dari Penerbit. Hak publikasi dan penerbitan dari seluruh isi buku teks dipegang oleh Kementerian Pendidikan & Kebudayaan. Untuk permohonan izindapat ditujukan kepada Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, melalui alamat berikut ini Pusat Pengembangan & Pemberdayaan Pendidik & Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif & Elektronika Jl. Teluk Mandar, Arjosari Tromol Pos 5, Malang 65102, Telp. 0341 491239, 0341 495849, Fax. 0341 491342, Surel [email protected], Laman KELISTRIKAN SEPEDA MOTORDISKLAIMER DISCLAIMERPenerbit tidak menjamin kebenaran dan keakuratan isi/informasi yang tertulis didalam buku tek ini. Kebenaran dan keakuratan isi/informasi merupakan tanggungjawab dan wewenang dari tidak bertanggung jawab dan tidak melayani terhadap semua komentarapapun yang ada didalam buku teks ini. Setiap komentar yang tercantum untuktujuan perbaikan isi adalah tanggung jawab dari masing-masing kutipan yang ada di dalam buku teks akan dicantumkan sumbernya danpenerbit tidak bertanggung jawab terhadap isi dari kutipan tersebut. Kebenarankeakuratanisi kutipan tetap menjadi tanggung jawab dan hak diberikan padapenulis dan pemilik asli. Penulis bertanggung jawab penuh terhadap setiapperawatan perbaikan dalam menyusun informasi dan bahan dalam buku tidak bertanggung jawab atas kerugian, kerusakan atauketidaknyamanan yang disebabkan sebagai akibat dari ketidakjelasan,ketidaktepatan atau kesalahan didalam menyusunmakna kalimat didalam bukuteks Penerbit hanya sebatas memindahkan atau menerbitkanmempublikasi, mencetak, memegang dan memproses data sesuai denganundang-undang yang berkaitan dengan perlindungan Dalam Terbitan KDTTeknik Sepeda Motor, Edisi Pertama 2013Kementerian Pendidikan & KebudayaanDirektorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, Jakarta iiiPEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas tersusunnya buku teks ini, dengan harapan dapat digunakan sebagai buku teks untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan SMK Bidang Studi Keahlian Teknologi Dan Rekayasa, Teknik Sepeda Motor. Penerapan kurikulum 2013 mengacu pada paradigma belajar kurikulum abad 21 menyebabkan terjadinya perubahan, yakni dari pengajaran teaching menjadi pembelajaran learning, dari pembelajaran yang berpusat kepada guru teachers-centered menjadi pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik student-centered, dari pembelajaran pasif pasive learning ke cara belajar peserta didik aktif active learning-CBSA atau Student Active Learning-SAL. Buku teks ″Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor″ ini disusun berdasarkan tuntutan paradigma pengajaran dan pembelajaran kurikulum 2013 diselaraskan berdasarkan pendekatan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar kurikulum abad 21, yaitu pendekatan model pembelajaran berbasis peningkatan keterampilan proses sains. Penyajian buku teks untuk Mata Pelajaran ″Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor″ ini disusun dengan tujuan agar supaya peserta didik dapat melakukan proses pencarian pengetahuan berkenaan dengan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas proses sains sebagaimana dilakukan oleh para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan ilmiah penerapan saintifik, dengan demikian peserta didik diarahkan untuk menemukan sendiri berbagai fakta, membangun konsep, dan nilai-nilai baru secara Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan menyampaikan terima kasih, sekaligus saran kritik demi kesempurnaan buku teks ini dan penghargaan kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam membantu terselesaikannya buku teks Siswa untuk Mata Pelajaran Pemeliharaan Kelistrikan Sepeda Motor kelas XI/Semester 1 Sekolah Menengah Kejuruan SMK. Jakarta, 12 Desember 2013 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Mohammad Nuh, DEAivDiunduh dari KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR DAFTAR ISI HALAMANDISKLAIMER DISCLAIMER ............................................................................ IIIKATA PENGANTAR ..........................................................................................IVDAFTAR ISI ........................................................................................................VBAB 1. PENDAHULUAN DESKRIPSI. ..................................................................................................................... PRASYARAT. .................................................................................................................. PETUNJUK PENGGUNAAN............................................................................................ TUJUAN AKHIR. .............................................................................................................. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR. ..........................................................1PEMBELAJARAN I SISTEM PENGISIAN 2A DESKRIPSI...................................................................................................... BELAJAR..................................................................................... 21. KEGIATAN BELAJAR 1............................................................................. 2A. TUJUAN BELAJAR..............................................................................................................2B. URAIAN MATERI.................................................................................................................2C. RANGKUMAN. ....................................................................................................... 36D. TUGAS. .............................................................................................................................42PEMBELAJARAN II SISTEM PENGAPIAN 43A DESKRIPSI.................................................................................................... BELAJAR................................................................................... 431. KEGIATAN BELAJAR 2........................................................................... 43 A. TUJUAN BELAJAR.................................................................................................. 43 B. URAIAN MATERI. ................................................................................................... 43 C. RANGKUMAN. ....................................................................................................... 88 D. TUGAS................................................................................................................... 98DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 99 vPEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR BAB I . Deskripsi. Buku ini membahas tentang sistem pengisian dan sistem pengapian padasepeda motor serta menjelaskan bagaimana konnstruksi,cara kerja dan caramemeriksa setiap komponen menguji dan Prasyarat. Sebelum mempelajari buku ini semestinya sudah mempelajari sertamemahami tentang dasar motor dan buku tentang Dasar Petunjuk penggunaan. Buku ini dibuat dengan memberikan penjelasan konsep dasar tentang sistempengisian dan sistem pengapian .Agar siswa dapat memahami secara mandiridan utuh maka didalam buku ini membahas cara kerja,ukuran dan prasaratkomponen sistem pengisian dan pengapian serta menjelaskan cara mengukurdan Tujuan akhir. 1. Siswa dapat memahami tentang sistem pengisian pada sepeda motor. 2. Siswa dapat menginterpretasi gambar rangkaian sistem pengisian. 3. Siswa dapat memeriksa fungsi dan cara kerja komponen komponen sistem pengisian 4. Siswa dapat menentukan gangguan-gangguan sistem pengisian. 5. Siswa dapat memahami bermacam macam sistem pengapian CDI. 6. Siswa dapat menginterpretasi gambar rangkaian sistem pengapian. 7. Siswa dapat memeriksa fungsi dan cara kerja sistem pengapian CDI. 8. Siswa dapat menentukan gangguan pada sistem pengapian Kompetensi Inti dan kompetensi dasar. 1PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pembelajaran I SISTEM PENGISIAN A. Deskripsi. Buku ini menjelaskan sistem pengisian pada sepedamotor tentang rangkaian dasar,konstruksi dan cara kerja, komponen-komponen sistem pengisian. B. Kegiatan belajar 1. Kegiatan belajar 1 a. Tujuan belajar. Setelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat  Menjelaskan komponen-komponen sistem pengisian  Menggambar rangkaian sistem pengisian.  Menjelaskan pengaliran arus sistem pengisian 1 fasa dari pembangkit sampai regulator.  Menjelaskan pengaliran arus sistem pengisian 3 fasa dari pembangkit sampai regulator.  Mendifinisikan tegangan regulasi pada sistem pengisian. b. Uraian materi. SISTEM PENGISIAN. Fungsi sistem pengisian pada sepedamotor adalah untuk menjamin baterai agar selalu penuh meskipun arus listrik digunakan ketika sepedamotor dikendarai dan baterai dapat digunakan kembali untuk menstart mesin ketika diperlukan. Untuk mengisi baterai sepedamotor dibutuhkan penyearah karena yang dibangkitkan oleh generator adalah arus bolak balik. Peyearahan dilakukan dengan peyearahan setengah gelombang lihat halaman sepeda motor yang menggunakan 2 sumber daya listrik yaitu AC untuk penerangan dan DC untuk keperluan lainnya maka generatornya dikonstruksi dengan 2 kumparan,2PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORyaitu kumparan sistem penerangan dan kumparan sistem pengisian lihatgambar 1 halaman 17 Sistem pengisian pada dasarnya terdiri dari komponen-komponen sebagaiberikut berfungsi menghasilkan arus AC dengan menggunakan putaran mesin. rectifier. Yang berfungsi mengubah/mengatur tegangan yang keluar dari generator sehingga tegangan tetap pada tegangan yang rectifier berfungsi merubah arus AC menjadi DC. menyimpan arus DC yang sudah diregulasi..Alternator dan prinsip daya listrik pada sepedamotor adalah pembangkit listrik AC 1 fasadan 3 fasa atau disebut alternator. Komponen-komponen dari alternator terdiridari Roda gaya magnet dengan 2 pasang pool medan magnet atau 6 pasangpool medan magnet . Roda gaya tersebut biasanya dirakit pada ujung porosengkol sehingga putaran roda gaya sama dengan putaran mesin, bagian inidisebut sebagai Rotor bagian yang berputar.Pada sisi yang lain dari alternatoradalah kumparan pembangkit yang terikat mati pada rumah tersebut terdapat inti besi lunak berjumlah 2batang atau 12 bagian yangdililit kumparan ,ada yang ujung kumparannya berjumlah 2 ada juga 3, masingujung disebut massa - Lampu dan kumparan pengisian. 3PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 1. Alternator Dengan Magnet Permanen Pada umumnya sepedamotor yang tergolong berkapasitas kecil sampai dengan 250 cc menggunakan alternator jenis yang seperti ditunjukkan pada gambar konstruksi banyak pool medan magnet dan pool pembangkit diharapkan arus pengisian menjadi lebih rata. Kebutuhan listrik pada sepedamotor jenis ini tidak begitu besar sehingga cukup dengan menggunakan magnet permanen dan konstruksinya menjadi kompak menyatu didalam mesin. Gambar 2. Alternator Motor Besar4PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORBerbeda dengan kebutuhan arus pada sepeda motor besar yang memerlukandaya untuk system kelistrikan besar dan menggunakan baterai yang besar memenuhi kebutuhan arus tersebut diaplikasikan generator bentuk lainyang merupakan bagian diluar mesin gambar2. Hal ini dimungkinkan karenagenerator ini menggunakan magnet listrik remanen yang dapat diatur kekuatanmagnetnya sehingga dapat membangkitkan arus yang cukup untuk keperluansystem kelistrikan. Gambar 3. Alternator Sepeda Motor BesarSepeda motor Besar atau lazim disebut MoGe mulai dengan sepedamotorberkapasitas 750cc dengan 4 silinder kebanyakan alternator sistem pengisiandikonstruksi seperti yang digunakan pada ini memungkinkandilakukan perbaikan pada komponennya tanpa harus melepas bagian bagianmesin tetapi cukup unit alternator dilepas dari tersebutdiambil agar kostruksi mesin lebih kompak dan alternator memiliki daya lebihbesar untuk dapat memenuhi kebutuhan arus lebih besar. 5PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Tugas Alternator Motor besar dan Perbedaannya dengan Alternator Sepeda Motor Tugas Alternator Saat mesin hidup, sebagai  Sumber energi untuk seluruh kebutuhan energi listrik pada sepeda motor  Pengisi baterai agar selalu siap pakai Alternator pertama kali dibuat pada tahun 1967 Karena dapat diproduksi dioda penyearah berdaya KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPerbedaan prinsip kerja alternator Motor besar dengan Alternator sepeda motorKumparan Alternator motor besar Alternator spd motor pembangkit  Diampada  Diampada Magnet  Non Permanenmagnet  PermanenPenyearah remanen . Dioda  Dioda diluar alternator..Produksi arus  Tidak diregulasi  Tidak diregulasi . .Keuntungan  Pada putaran rendah tegangan  Pada putaran rendah cukup tegangan kecilKerugian  Banyak komponen penunjang  Keolengan bantalan berada dalam unit alternator . poros engkol dapat menyebabkan tdk ada Pembangkit TeganganPrinsip pembangkitan tegangan pada seutas kawat yang terbuat dari bahantembaga berisolasi dan disekitarnya diberikan medan magnet yang selaluberubah polaritas kutup utara dan selatan maka pada kedua ujung kawattersebut akan dibangkitkan tegangan yang selalu berubah polaritasnya plusdan minus bergantian pada kedua ujungnya,lihat gambar dibawah. 7PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Keterangan 1. Volt meter 2. Rotor magnet permanen 3. Kumparan pembangkitkawat tembaga 4. Medan magnetgaris gaya magnet 5. Poros rotor8PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPada gambar nampak pada saat medan magnet tidak memotong kawat makapada saat itu tidak terjadi pembangkitan tegangan pada grafik berada padaposisi 0 o .Ketika posisi medan magnet memotong penuh pada kumparan pada grafik berada pada posisi 90 o terjadi pembangkitan maksimum positifpada salah satu ujung kawat. Pada posisi 180 o tidak terjadi pemotongankumparan oleh medan magnet dan tidak terjadi pembangkitan tegangan. Padaposisi 270 o terjadi tegangan maksimum negative pada ujung yang lain darikawat tersebut. Demikian terjadi berulang ulang ketika magnet diputar terusmenerus, dan saat itu juga terjadi perubahan arah medan maget pada kawat,inilah yang disebut pembangkit arus bolak balik AC 1 Phasa 9PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pembangkit dengan medan magnet listrik yang kuat dan menambah jumlah pool medan magnet menghasilkan tegangan lebih tinggi dan frekuensi gelombang lebih rapat. Pembangkitan Listrik 3 Phase dengan Rangkaian Bintang dan Segitiga Pembangkit listrik 3 Phase adalah pembangkit yang menghasilkan 3 sumber dari sebuah pembangkit Tiga kumparan stator U, V dan W dikonstruksikan membentuk sudut 120o . Selama gerakan rotasi dari rotor dihasilkan tegangan AC tiga fasa Gambar 1 dan 2. Gambar 1 Generator arus AC 3 Fasa10PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORLihat gambar 2 Grafik tegangan Generator ACKumparan dirangkai menjadi rangkaian segitiga atau rangkaian bintangdengan cara menghubungkan ujung umumnya tiga kumparanstator memiliki enam ujung keluaran out put.Melalui penggabungan ujung ujungkumparan didapatkan tiga keluaranKumparan stator dari generator AC dapat dikenal melalui tiga warnakabel,biasanya berwarna putih atau rangkaian bintang rangkaian Y selalu dua kumparan dirangkaikan dari tiga kumparan U2,V2 dan W2 dihubungkan satu dengan yang lainmembentuk rangkaian dari kumpara U1,V1,W1. Dikeluarkan untukdihubungkan diluar dengan sebutan L1,L2 dan L3.gambar 3 .Pada rangkaianbintang kebanyakan terminal N dibuat terbuka 11PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 3 Rangkaian Bintang Tegangan generator U tegangan Phase Up berbeda dengan factor √3 = 1,73 U = Arus generator adalah sama dengan arus phase. Sebuah rangkaian segitiga rangkaian Delta adalah rangkaian dari kumparan yang ujungnya digabungkan pangkal dari kumparan yang lain, misalnya U1 dihubungkan dengan V2 , W2 dengan V1 , W1 dengan ujung Kumparan yang terhubung dikeluarkan dengan nama jaringan L1,L2 dan L3 gambar4 .Tegangan generator U adalah sama dengan tegangan setiap phase dari generator I terdapat perbedaan dengan Faktor √3 .Ig= Sebuah rangkaian bintang yang lain adalah dengan mengambil titik pertemuan ditengahnya N yang dapat menambah besar arus KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Generator dengan sikat arang coal brush dan slip ring gambar 2 dikonstruksi medan magnet berupa rotor berada di tengah dan berputar bersama- ujung kumparan medan dihubungkan dengan slip ring. Generator rangakaian bintang padaputaran rendah dapat menghasilkan tegangan yang tinggi,sedangakan padagenerator rangkaian segitiga dapat menghasilkan arus yang mengaplikasi salah satu konstruksi berdasarkan kebutuhankendaraan sebagai solusi yang keuntungan dari penggunaan generator 3 fasa ini adalah pada putaran yang sama, denganbertambahnya arus maka berarti dapat diproduksi energi listrik yang lebih besar. 13PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Contoh Sebuah generator dengan rangkaian bintang bekerja dengan tegangan 15,6 Volt dan menghasilkan arus sebesar 25 besar fase fase U. fase Pp dan total generator P ? a. Up =U/√3 = 15,6V / 1,73 = 9 V b. Pp = = = 225 W I=Ip c. P = √ = 1, W = 389 w dengan kata lain P = U. I = 15,6 A = 390 W Generator yang diregulasi dari luar Generator yang diregulasi medan magnetnya dari luar menggantikan medan magnet permanen dengan sebuah elektromagnet berupa kumparan medan magnet yang dirakit didalam medan tersebut dialiri dengan arus searah agar menghasilkan medan jika dialirkan arus bolak balik tidak terjadi pembentukan medan magnet. KUMPARAN MEDAN DAN POOL MEDAN MAGNET BERPUTAR Konstruksi Arus medan pada rotor diambilkan dari pembangkitan kumparan stator yang sebelumnya disearahkan dulu melalui dioda arus sikat arang dan slip ring dialirkan ke kumparan medan .Kumparan medan akan membentuk medan magnet utara dan selatan diantara kedua kuku pool gambar 314PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPembangkit 3 phase dengan 1 pasang roda magnet / rotor membutuhkan 3pasang pada dengan konstruksi ini menghasilkan frekuensi gelombangpembangkitan lebih rata dan terjadi susul menyusul pembangkitan setiap rotordiputar 120oPembangkit 3 phase dengan 6 pasang pol magnet / rotor membutuhkan 3 x 6=18 pasang poll pembangkitan pada konstruksi ini akan dihasilkan frekuensi yang lebih ratadibandingkan dengan generator yang menggunakan 1 pasang poll medanmagnet /terjadi pembangkitan arus setiap rotor diputar 15 o 15PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR ALTERNATOR RANGKAIAN BINTANG DAN SEGITIGA Rangkaian sistem pengisian delta segitiga masing masing ketiga ujung kumparan disatukan seperti gambar diatas sehingga rangakaian tersebut memiliki 3 ujung kumparan saja yang disebut rangkaian segitiga 3 phase. Keuntungan dari rangkaian pembangkit semacam ini dapat menghasilkan arus lebih besar dibanding arus yang dihasilkan oleh setiap phasenya. Sehingga konstruksi dapat dibuat lebih kecil tetapi dapat menghasilkan arus KELISTRIKAN SEPEDA MOTORRangkaian bintang adalah rangakaian dari 3 kumparan yang ujung ujungnyadirangkaikan secara seri seperti gambar diatas,sehingga pertemuan dari ujungketiga kumparan disebut titik netral N. 17PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Diode Penyearah arus Fungsi diode adalah untuk menyearahkan arus bolak balik dari pembangkit menjadi arus searah Grafik tegangan membuka diode Prinsip penyearah diode Penghambatan Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda diberi polaritas negative maka arus terhambat arus tidak dapat KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPengaliran Bila katoda diberi polarotas + dan anoda diberi polaritas -, maka arus mengalir Arus mengalirTegangan alir alir diode adalah tegangan minimal yang diperlukan oleh diode untukmulai mengalirkan arus. Untuk diode Silisium diperlukan tegangan minimal 0,7volt dan diode Germanium adalah 0,4 voltIni dapat dilakukan percobaan dengan cara merangkai seperti gambar penyearah dengan 1 diode 19PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Rangkaian penyearah dengan 4 diode kuprox Gambar 1 Penyearahan dengan kuprox posisi 1 Pada gambar ditunjukkan arah aliran listrik sesuai dengan tanda panah pada saat ini perhatikan hanya 2 diode saja yang bekerja. Hasil penyearahan ditunjukkan dengan gambar grafik . tegangan setelah diode tidak ada polaritas KELISTRIKAN SEPEDA MOTORGambar 2 Penyearahan dengan kuprox gambar 2 ditunjukkan arah aliran arus kebalikan dari gambar 1 tetapigelombang pembangkitan yang telah disearahkan sama dengan yang terjadipada gambar 1 yaitu bagian negative tidak ada / terpotong. 21PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pembangkit 3 phase dengan 6 diode. Fungsi diode pada bermacam macam posisi derajat putar rotor. Pada saat medan magnet memotong antara kumparan A dan C maka dibangkitkat tegangan positif menuju maksimum pada ujung kumparan A dan mengalir melalui diode positif menuju baterai dan arus terus mengalir dari negative bateerai menuju diode negative menuju kumparan C dan bertemu dengan sumber pembangkitnya yaitu kumparan A. Ini terjadi pada saat rotor berputar diposisi 60 0 putaran rotor22PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPada saat rotor sampai pada 150 0 sudut putar rotor kumparan Cmembangkitkan tegangan positif menuju maksimum dan arus mengalir melaluidiode positif menuju baterai , dari baterai minus arus terus mengalir ke diodenegatif menuju ujung kumparan B dan kembali ke kumparan saat rotor berada di posisi 270 0 sudut putar rotor maka pada kumparanpembangkit C dibangkitkan tegangan positif menuju maksimum dan arus akandialirkan melalui diode poitif menuju baterai, dari munus baterai arus mengalirmenuju diode negative menuju kumparan B dan kembali ke kumparan C padaujung yang tegangan konvensional pada pembangkit dengan magnetpermanen Prinsip pembatasan tegangan dengan cara membagi arus yangdibangkitkan pada dua cabang beban 23PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar 1. Kuprox/Penyearah gelombang penuh Rangkaian semacam ini bukanlah berfungsi sebagai regulator tegangan tetapi hanya berfungsi sebagai penyearah arus dari generator untuk mengisi baterai dan membuang sebagian arus melalui tahanan kemassa. Sifat-sifat dari KUPROX - Bila putaran mesin rendah Baterai tidak mengisi - Bila putaran mesin tinggi Tegangan pengisian terlalu tinggi dari semestinya Akibat yang ditimbulkan - Baterai cepat rusak - Lampu cepat putus Regulator rectifier satu phase Pada umumnya sepeda motor saat sekarang dilengkapi penstabil tegangan baik untuk system pengisian maupun system penerangan yang disebut dengan Regulator KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Gambar Regulator kerja sistem pengisian dengan menggunakan Regulator Rectifier gambar 2 .Pada saat tegangan baterai masih rendah maka arus yang keluar dari generatormengalir melalui diode dan disearahkan menuju baterai sehingga teganganbaterai naik melebihi 12 V, bila tegangan baterai sudah mencapai 14,5 V makadiode Zener mulai membuka dan mengaktifkan transistor sehingga SCRmembuka dan memotong gelombang pembangkitan ketika polaritas groundmenjadi positif, maka terjadilah penurunan tegangan baik yang keluar darikumparan pengisian maupun kumparan tegangan pengisiansedikit turun kurang dari 14,5 V maka SCR akan menutup lagi dan tidak dapatmengalirkan lagi,sehingga tegangan pengisian naik lagi, dan begitulahkejadiannya berulang ulang sehingga tegangan pengisian dan tegangan padasistem penerangan menjadi konstan pada tegangan 14,5 Pengisian tiga phasePada sepeda motor berkapasitas mesin besar mulai 200 cc biasanya dilengkapidengan sistem pengisian tiga phase agar sistem pengisian terjamin pada setiapkondisi putaran mesin karena sepeda motor tersebut menggunakan bateraidengan kapasitas yang lebih besar juga . 25PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Rangkaian pengisian 3 Phase dengan magnet permanen. Keterangan AC – B = Kumparan pembangkit B AC – C = Kumparan pembangkit C Batt = Terminal arus keluar DC menuju baterai C = Terminal informasi tegangan dari sumber DC baterai Cara kerja rangkaian. Pada saat medan magnet memotong kumparan diantara kumparan A dan B maka terjadilah pembangkitan pada Ujung kumparan A maksimum Positif sedangkan ujung kumparan B maksimum negative, maka terjadilah pengaliran arus melalui diode yang menyearahkan tegangan dari kumparan A menuju Baterai + dan arus terus mengalir kembali melalui B-menuju SCR yang terhubung dengan kumparan B. Pada saat yang bersamaan ada juga tegangan yang dimonitor oleh regulator rectifier pada terminal terminal C dihubungkan langsung ke Baterai atau melalui kunci kontak. Bila tegangan terbaca masih rendah maka SCR membuka penuh dan Arus mengalir maksimum kembali ke kumparan yang sedang membangkitkan A. Bila tegangan sudah tinggi 14,5 Volt maka regulator rectifier akan mematikan SCR dengan cara tidak mengaktifkan SCR ,maka pada saat itu tidak terjadi pengembalian arus pengisian dihentikan karena arus tidak dapat mengalir menuju sumbernya kumparan A. Bila tidak ada pengisian maka dalam waktu yang singkat regulator akan segera26PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORmengaktifkan SCR lagi dan begitu seterusnya serta hal tersebut terjadi sangatsingkat sehingga tegangan yang dihasilkan stabil pada 14,5 Short Circuit Kumparan Tunggal Gambar Regulator Rectifier Kumparan tunggalSepeda motor yang mengaplikasi generator tunggal mempunyai ciri khusus yaitukabel yang keluar dari generator hanya ada 2 kabel. Kabel tersebut salahsatunya dihubungkan langsung ke Regulator untuk mengisi baterai dandihubungkan parallel menuju sistem peneranganL.Prinsip Kerja Regulator Rectifier short circuitSumber tegangan untuk sistem pengisian dan Lampu penerangan hanya darisatu kumparan tegangan yang dihasilkan oleh generator masih rendah maka arus hanyaakan mengalir melalui diode untuk mengisi baterai,sedangkan SCR belum aktifmembuka. Bila tegangan setelah diode baterai sudah mencapai 14,5 voltmaka diode Zener akan membuka dan SCR akan membuang arus yangdihasilkan generator menuju massa arus di short , akibatnya tegangan akanturun ,bila tegangan turun maka diode Zener akan off begitu juga dengan SCRakan off maka arus akan mengalir kembali menuju diode dan ke 27PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR seterusnya sehingga tegangan yang keluar ke baterai dan menuju lampu dapat diatur hanya sampai dengaan 14,5 Volt. Sifat-sifat dari regulator rectifier - Bila putaran mesin rendah ± 2500 rpm sudah terjadi pengisian pada baterai. - Bila putaran lebih tinggi 5000-8000 rpm tegangan pengisian tidak dapat naik lagi melebihi 14,5 volt. - Tegangan yang dibangkitkan untuk sistem penerangan tidak akan melebihi 14,5 volt Akibatnya - Baterai menjadi awet - Lampu-lampu menjadi awet - Bila kumparan pengisian tidak dipasang regulator  tegangan regulasi tidak ada Regulator short circuit 3 phase dengan magnet permanen. Gambar Regulator Rectifier dengan hubung singkat28PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTORCara kerja rangkaian Bila tegangan pengisian sudah mencapai 14,5 Volt maka SCR 1, SCR 2, SCR 3,akan terbuka dan membuang arus ke massa sehingga tegangan yangdibangkitkan generator turun, bila tegangan generator turun kurang dari 14,5 Voltmaka SCR akan Off sehingga semua arus dialirkan seluruhnya menuju bateraiakibatnya tegangan baterai akan naik lagi sampai pada tegangan 14,5 Voltkejadian yang sama terulang kembali yaitu SCR menghubungsingkatkan arusdari tegangan yang dihasilkan tidak akan melebihi 14,5 ZenerPerbedaan dengan diode biasa Pemakaian pada arah penghambatan Pemakaian pada arah pengaliranDioda Zener adalah diode yang hanya dapat membuka pada tegangan tertentubila digunakan pada arah penghambatanSehingga diode zener memilikitegangan kerja yang tertentu untuk dapat mengalirkan tersebutdinamakantegangan hambat. Sifat – sifat Tegangan hambat Uz adalah besar tegangan yang tetap mengalirkan arus melalui diode Zener Contoh  10 V Tegangan alir diode zener sama seperti diode biasa 29PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Tugas diode zener pada regulator Sama dengan pengatur tegangan ,mengatur dengan cara mengendalikan transistor sebagai saklar elektronik. Keuntungan Bekerja lebih teliti dan peka terhadap perubahan tegangan system pengisian sehingga ketepatan pengaturan lebih baik. Transistor C E Simbol transistor BB C E Transistor NPN Transistor PNP Transistor NPN maupun PNP pada regulator digunakan sebagai pengendali dari Thyristor / SCR dengan frekuensi yang cukup tinggi antara on dan off sehingga didapatkan pengaturan tegangan yang lebih akurat30PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Transistor bekerja seperti relai Warnai Cara kerja oranye adalah arus pengendali. Warna biru adalah arus utama. Kode transistor . B =Basis C =Collector E =Emitor fungsi R resistor pada rangkaian adalah membatasi arus basis supaya transistor tidak rusakTugas transistor pada regulator 1. Sebagai pemutus dan penghubung arus medan yang dikontrol oleh Zener Diode pada regulator sepeda motor besar lihat gambar 1. Transistor berada didalam regulator yang berfungsi untuk memutus dan menghubungkan arus medan DF. 31PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 2. Sebagai pengendali SCR untuk memutus dan menghubungkan aliran arus yang dihasilkan pembangkit dengan magnet permanenlihat gambar KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR 33PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR AC Regulator bekerja pada siang hari Fungsi Meregulasi tegangan sistem pengisian melalui kumparan pembangkit sistem penerangan. Cara kerja Pada saat siang hari Bila putaran mesin tinggi, maka ujung generator sistem pengisian putih akan mengeluarkan tegangan melebihi tegangan pengisian  melalui diode arus disearahakan ½ gelombang dan diisikan ke baterai. Pada saat yang sama tegangan juga dimonitor oleh regulator melalui generator system penerangan. Bila tegangan yang dimonitor oleh regulator melebihi 14,5 volt maka mulailah tegangan tersebut diregulasi sehingga menghasilkan tegangan regulasi pada system pengisian. Pada saat malam hari Pada saat lampu kepala dinyalakan maka arus dari generator akan terbagi dua. Untuk lampu kepala arusnya lebih besar dari pada arus untuk system pengisian  arus pengisian berkurang. Bila putaran tinggi tegangan ke lampu kepala naik  regulator membatasi tegangan ke lampu  lampu tidak mudah KELISTRIKAN SEPEDA MOTORAc Regulator bekerja siang dan malam hariRegulator ini bekerja /terhubung melalui saklar lampu kepala/system peneranganbaik lampu kepala ketika dimatikan maupun dinyalakan,melalui saklar gandapada saklar lampu kepala yang juga dapat memindahkan aliran yang masuk keregulator maka tegangan yang masuk dapat diregulasi sesuai dengan keadaansaklar lampu kepala saat itu langsung pada sumber tegangannya. Kedua jenisregulator bekerja siang hari maupun siang dan malam hanya diaplikasikan padakendaraan tipe yang Regulator bekerja pada siang dan malam 35PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Regulasi tegangan pengisian Pada saat kumparan pengisian warna putih menghasilkan arus + positif  disearahkan D 1  mengisi baterai. Bila tegangan terlalu tinggi dan polaritas massa menjadi + positif maka tegangan yang mengalir ke D2 tinggi  ZD membuka on  SCR aktif membuka  arus mengalir ke kumparan pengisian putih  tegangan turun. C. Rangkuman. Fungsi sistem pengisian pada sepeda motor diperlukan untuk menjamin agar baterai selalu siap digunakan digunakan pada saat baik ketika menstart mesin maupun ketika motor sudah dijalakan. Sistem pengisian pada sepeda motor dibedakan menjadi 2 macam yakni sistem pengisian dengan pembangkit 1 fasa dan sistem pengisian dengan pembangkit 3 fasa. Pada sistem pengisian, regulator menjamin tegangan yang dibangkitkan oleh generator konstan pada tegangan tertentu agar peralatan kelistrikan terjaga dari kerusakan. Kerusakan pada salah satu komponen sistem pengisian akan berakibat baterai kosong atau cepat rusak. Tidak semua jenis regulator dapat digunakan secara langsung pada kendaraan yang berbeda merk dan type meski soket soket pada rangkaian KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPEMERIKSAAN SISTEM PENGISIANPemeriksaan kebocoran baterai dari pengosongan diri yang berlebihan dengan caramemeriksa kebocoran arus ketika semua beban pemakai tidak seperti ditunjukkan dalam gambar.. lepas kabel minus dari bateraikemudian rangkaikan Amper meter kabel berwarna merah hubungkan denganminus baterai dan warna hitam dengan ujung kabel yang mengukur jangan menghidupkan kunci kontak kemudian bacalah pengukuran yang baik adalah tidak ada arus mengalir dengan penunjukanamper meter 0 ada/terbaca ada arus mengalir maka pada rangkaian ada bagian bagian dari rangkaian dengan cara melepas satu persatusoketnya. apabila soket sedang terlepas arus tetap terbaca berarti kebocoranbukan pada jalur soket yang sebaliknya apabila soket sedangdilepas dan arus tidak mengalir lagi berarti pada rangkaian tersebut adakomponen atau kabel yang hubung Jangan menggunakan amper meter yang ukurannya lebih kecil dari arus yangsemestinya,karena dapat merusakkan alat ukur. 37PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pemeriksaan Tegangan dan arus pengisian Sebelum memulai pekerjaan ini lakukan pengecekan pada baterai baterai harus dalam kondisi penuh dengan cara mengukur berat jenis elektrolit baterai dapat diketahui kondisi baterai yaitu berat jenis elektrolit 1,28 kg/l pada 200 C tetapi bila baterai yang terpasang adalah baterai MF Maintenance Free maka pengecekan ini tidak dapat besar arus pengisian dengan cata melihat gambar diatas,yaitu dengan cara melepas sekring utama,pasanglah kabel hitam ampermeter pada sisi baterai dan sisi merah pada sisi pemakai kabel bodi Lakukan Start dengan Kick Starter jangan menggunakan elektrik starter karena akan merusakkan mesin hidup naikkan putaran mesin sesuai spesifikasi merk dan type sepeda motor kemudian baca hasil pengkuran dan bandingkan dengan spesifikasi arus yang dihasilkan dengan buku manual sepedamotor yang juga seperti hal yang sama tetapi nyalakan lampu kepala. Pada saat yang bersamaan catat juga tegangan dengan voltmeter yaitu volt meter dihubungkan pada terminal plus dan minus baterai. Setelah melakukan pemeriksaan seperti diatas ,hasilnya dapat disimpulkan dibandingkan hal hal yang umum terjadi pada system pengisian sepeda motor melebihi tegangan jepit baterai 12Volt dan arus yang mengalir kecil,hal ini menunjukkan system pegisian normal. tegangan dan arus pengisian yang besar,ini menunjukkan pengisian tidak KELISTRIKAN SEPEDA MOTORAda kondisi lain yang terjadi pada saat melakukan pengukuran ini sepertidibawah ini berikut kemungkinan semakin tinggi dan arus semakin besar bila putarannyadinaikkan,kemungkinan penyebabnya adalah usia baterai sudah tua ataupemasangan baterai yang tidak sesuai kapasitasnya terlalu besar pengisian normal tetapi tegangan pengisian terlalutinggi jika putaransemakin tinggi, ke mungkinan penyebabnya adala kerusakan pada pegisian terlalu rendah Arus pengisian terlalu kecil, kemungkinanpenyebabnya adalah kerusakan regulator rectifier meregulasi terlalu rendah,atau kumparan generator rusak. 39PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Pemeriksaan Kumparan Pengisian. Pemeriksaan kumparan generator pembangkit dapat dilakukan melalui soket yang akan masuk ke regulator berjumlah 4 soket dari regulator dengan cara menekan pengunci soket dan menarik keluar. Ukur ujung pada ujung pin kabel berwarna hijau G pada sisi generator terhadap massa/bodi,hasilnya harus ada kontinuitas hubungan/tanpa tahanan. Ukur ujung pin pada konektor kabel berwarna merah R terhadap massa,hasilnya harus ada tegangan baterai. Ukur pada ujung pin kabel berwarna putih W terhadap massa maka hasilnya harus ada tahanan berkisar antara1,1 -1,2 KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPemeriksaan Regulator rectifierBila Regulator rectifier rusak maka komponen tersebut tidak dapat diperbaiki,maka komponen tersebut harus diganti cara pemeriksaan bisadilakukan dengan tahapan seperti yang dibahas diperiksaternyata kesimpulan hasil pemeriksaan menyimpulkan bahwa regulator rectifierrusak maka dapat dilakukan pengukuran kembali pada regulator untuk lebihmeyakinkan bahwa benar-benar regulator rectifier rusak. Untuk itu ada cara lainmenguji regulator rectifier sebagai berikut Cara pemeriksaan Warna kabel PemeriksaanKabel Baterai merah/putih atau Harus ada tegangan antara kabelmerah merah dengan massa Harus ada kontinuitas hubungan antaraKabel massa hijau kabel hijau dengan body. Harus ada nilai tahanan sesuai standarKabel pengisian putih Harus ada nilai tahanan sesuai standarKabel lampu penerangan jalan kuning 41PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Setelah pemeriksaan selesai dan hasil pemeriksaan memenuhi syarat atau sama dengan kondisi yang disebutkan pada tabel pemeriksaan tetapi hasil pengukuran tegangan pada sistem pengisian tidak sesuai dengan ketentuan 14,5 Volt maka gantilah regulator tersebut dengan yang baru. d. Tugas.  periksa dan tentukan sistem pengisian pada sepeda motor yang telah disediakan tergolong sistem pengisian 1 fasa atau 3 fasa, dan laporkan hasilpemeriksaan berupa gambar rangkaian.  Ukurlah tegangan regulasi pada sistem pengisian sepeda motor tersebut dan catat hasilnya pada bermacam macam putaran motor.  Apa yang terjadi bila regulator rectifier rusak dan tidak dapat meregulasi KELISTRIKAN SEPEDA MOTORPembelajaran II SISTEM PENGAPIANA ini menjelaskan sistem pengapian sepedamotor tentangKonstruksi dan cara kerja serta bermacam macam jenis CDI yang dibedakan daritegangan dan arus masuk yang diperlukan oeh Kegiatan belajar pembelajaranSetelah mempelajari materi ini diharapkan siswa dapat  Siswa dapat mengidentifikasi komponen-komponen sistem pengisian.  Siswa dapat mendiagnosa gangguan sistem pengisian.  Siswa dapat memperbaiki sistem PENGAPIANPengapian disini diartikan pembakaran Campuran bahan bakar dan udara yangdicampur terlebih dahulu kemudian dimasukkan kedalam ruang bakar dandikompresikan kemudian dilakukan percikan dengan waktu tertentu dan kualitasapi yang baik,dengan demikian dapat dimulai pembakaran seperti gambardibawah ini. 43PEMELIHARAAN KELISTRIKAN SEPEDA MOTOR Semua sistem pengapian memiliki busi dan satu koil atau lebih. Sistem pengapian merupakan salah satu faktor terjadinya pembakaran yang sempurna sehingga dapat dihasilkan daya yang optimal pada mesin tertentu dan emisi gas buang yang tuntutan/prasarat dasar dari terjadinya pembakaran yang baik digambarkan sebagai berikut. Persyaratan Dasar AB C Campuran bahan bakar dan udara dimasukkan kedalam ruang bakar oleh karena gerakan menghisap dari piston dari TMA ke TMB Pada saat seperi ini44 Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor – Di dalam dunia otomotif ada begitu banyak macam rangkaian sistem yang akan saling terhubung. Selain ada sistem penerangan, sistem kelistrikan, sistem pengisian ada juga sistem disini otoflik akan menjelaskan tentang sistem pengapian, khususnya sistem pengapian pada sepeda motor mulai dari macma-macam komponennya, fungsi komponen dan juga cara kerja dari sistem pengapian sepeda Sistem Pengapian Sepeda Motor dari Fungsi dan Cara KerjaJenis – Jenis Sistem PengapianKomponen Sistem Pengapian Sepeda Motor1. Baterai2. Spul AC3. Kunci Kontak4. Ignition Coil5. CDI Unit6. Pulse Igniter7. Kabel Busi8. BusiSkema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDICara Kerja Sistem Pengapian MotorSistem pengapian pada sepeda motor sendiri merupakan sistem yang difungsikan untuk menghasilkan percikan bunga api pada bagian busi. Tujuananya agar pembakaran di dalam ruang bakar bisa bekerja. Adapun sistem pembakaran sendiri dihasilkan dari rangkaian peran yang begitu penting untuk bisa membuat mesin motor dapat bekerja. Tentu saja sistem pengapian pada sepeda motor harus di rawat dengan baik. Adapun perawatan yang harus di lakukan biasnaya lebih terfokus pada komponen yang bernama busi komponen inilah yang akan langsung berhadapan pada ruang pembakaran. Sehingga kerap kali membuat busi motor mengalami kegagalan fungsi. Untuk memahami cara merawat busi motor silahkan simak pada pembahasan otoflik – Jenis Sistem PengapianJika bicara mengenai sistem pengapian, sampai dengan saat ini setidaknya ada beberapa macam jenis sistem pengapian yang umum digunakan. Beberapa diantaranya sepertiSistem pengapian konvensionalSistem pengapian elektronik memakai transistorSistem pengapian CDISistem pengapian DLILalu mana yang sering dipakai untuk sistem pengapian sepeda motor? Untuk sepeda motor lebih sering menggunakan sistem pengapian CDI karena struktur dan juga komponen yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Namun mampu dengan baik menyuplai pengapian di ruang untuk sistem pengapian lain sepertii sistem pengapian elektronik bisa kita jumpai, namun tidak terlalu banyak motor yang memakai sistem pengapian ini. Namun justru lebih sering kita dapati pada sistem pengapian Sistem Pengapian Sepeda MotorApabila sudah jelas dan paham mengenai beberapa macam jenis sistem pengapian yang ada di dunia otomotif. Berikut ini adalah daftar komponen sistem pengapian sepeda motor beserta fungsi masing-masing BateraiSeperti yang kita semua ketahui, baterai pada sebuah sepeda motor atau lebih familiar dengan Aki merupakan salah satu komponen yang begitu penting baik pada sistem penerangan sepeda motor, ataupun sistem pengisian sepeda pada komponen yang satu ini semua arus listrik yang akan dijadikan sebagai sumber proses pengapian akan di tampung. Biasanya aki motor memiliki aliran arus DC searah dengan tengangan sebesar 12 Spul ACKomponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah Spul AC. Fungsi dari komponen ini hampir sama seperti fungsi alternator pada sistem pengisian lewat komponen ini motor akan tetap bisa berjalan meski tidak dilengkapi baterai. Hanya saja arus dari spul ini masih bertengangan AC atau Kunci KontakKemudian ada juga komponen kunci kontak. Fungsi utama dari komponen yang satu ini untuk menjadi switch yang digunakan sebagai langkah awal menyalakan dan menonaktifkan sistem pengisian sepeda pada saat kunci kontak pada motor di arahkan ke posisi ON, maka arus baterai akan langsug tersebar ke berbagai rangkaian kelistrikan yang ada. Salah satunya untuk menyuplai sistem pengapian Ignition CoilAgar busi dapat memercikan api, tentu saja dibutuhkan sebuah tegangan besar. Maka dari itu ada tambahan komponen yang bernama Ignition Coil. Yang dimana pada komponen ini arus tengangan berdaya 12V akan dibuat menjadi kisaran 20 KV atau setara proses perubahan arus tengangan kecil menjadi besar yang di hasilkan oleh Ignition Coil memanfaatkan proses induksi elektromagnet. Tidak heran apabila banyak kasus coil terbakar, itu dikarenakan arus tegangan yang ada begitu CDI UnitKemudian komponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah CDI Unit. Dalam fungsinya, komponen ini digunakan untuk mengosongkan komponen utama dari CDI unit berupa dioda untuk menyearahkan arus dari spul ac dan transistor yang dipakai untuk menaikan tegangan arus. Sehingga aliran arus tersebut dapat masuk ke dalam capasitor dengan Pulse IgniterKemudian komponen yang berikutnya adalah pulse igniter. Komponen yang satu ini berfungsi menjadi sensor CKP yang akan mengirimkan sinyal untuk menandakan waktu atau timing pengapian mesin. Biasanya penggunaan pulse igniter ini memanfaatkan frekuensi Kabel BusiSelain komponen diatas, ada juga komponen sistem pengapian sepeda motor lain yang berupa kabel busi. Seperti kita ketahui, kabel busi akan digunakan sebagai penghubung ignition coil dengan berbeda dengan kabel kelistrikan pada umumnya, kabel busi dibuat dengan struktur yang lebih baik karena akan dipakai untuk menyalurkan arus listrik bertegangan tinggi. Selain itu juga dilengkapi dengan isolator yang begitu tebal untuk menhindari terjadinya hubungan BusiDan komponen terakhir dari sistem pengapian sepeda motor adalah Busi. Yang dimana seperti kami jelaskan diatas, komponen ini akan digunakan sebagai pengkonversi energi listrik yang dihasilkan ignition coil menjadi percikan api di bagian dalam silinder mesin untuk menyalakan Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDIUntuk lebih paham dan jelasnya tentang perangkaian sistem pengapian sepeda motor dengan menggunakan CDI. Berikut ilustrasi yang bisa kami gambarkan untuk memperjelas hal Kerja Sistem Pengapian MotorLalu bagaimana sih cara kerja sistem pengapian motor yang menggunakan CDI? untuk memahami hal tersebut, berikut jelaskan secara rinci bagaimana alur cara kerja sistem pengapian kunci kontak kita geser ke posisi ON maka akan aliran arus dari baterai ke bagian CDI Unit dengan melewati converter untuk membuat arus tegangan sebelum sinyal dari pulse ignitor masuk, maka posisi arus bertegangan tinggi tersebut masih tertahan di dalam saat kondisi pulse igniter mengirimkan sinyal dengan mengacu pada frekuensi rpm mesin. Maka otomatis akan membuat SCR mendapatkan triger yang otomatis akan mengalirkan arus listrik yang terdapat di dalam otomatis rangkaian dari baterai akan terputus dan rangkaian dari capsitor akan terhubung ke ignition coil. Dan otomatis akan langsung membuat kemagnetan dengan arus lebih besar lewat kumparan tersebut nantinya akan diarahkan ke kumparan sekunder untuk menghasilkan otuput arus hingag 7 kali lebih terakhir arus output dari kuparan skuner tersebut akan diarahkan ke busi untuk memercikan sebuah bunga api di dalam ruang seperti itu kiranya informasi yang kali ini dapat sampaikan terkait cara kerja sistem pengapian sepda motor CDI yang memang lebih umum digunakan sekarang ini. Lengkap juga dengan fungsi dan komponen sistem pengapian sepeda motor yang bisa pahami. Sekian dan semoga bisa bermanfaat.

gambar rangkaian kelistrikan sepeda motor